ANALISA STRUKTUR 2D
Analisa struktur
merupakan salah satu hal penting dalam sebuah desain struktur, khususnya
struktur gedung. Ada 2 cara dalam menganalisa struktur yaitu, analisa struktur
2D dan analisa struktur 3D. Struktur 2D itu sendiri merupakan tampilan struktur
dimana hanya terdiri dari dimensi panjang dan lebarnya saja, dan tidak memiliki
volume. Sedangkan yang dimaksud dengan struktur 3D merupakan struktur yang
memiliki volume, dimensi panjang, lebar, dan tinggi.
Contoh struktur gambar 2 dimensi
Contoh gambar struktur 3 dimensi
KONSEP
DASAR ANALISIS STRUKTUR 2 DIMENSI
Dalam analisis struktur 2 simensi, ada dua macam
sistem struktur yaitu: sistem rangka batang 2 dimensi (plane truss system)
dan sistem portal 2 dimensi (plane frame sytem).
Ø Sistem
rangka batang 2-dimensi (plane truss system)
Struktur terbentuk dari elemen-elemen batang lurus
(lazimnya prismatis) yang dirangkai dalam bidang datar, dengan sambungan antar
ujung-ujung batang diasumsikan "sendi sempurna". Beban luar yang
bekerja harus berada di titik-titik buhul (titik sambungan) dengan arah
sembarang namun harus sebidang dengan bidang struktur tersebut. Posisi tumpuan,
yang dapat berupa sendi atau rol, juga harus berada pada titik-titik buhul.
Berdasarkan pertimbangan stabilitas struktur, bentuk dasar dari rangkaian
batang-batang tersebut umumnya adalah berupa bentuk segitiga. Apabila semua
persyaratan tersebut dipenuhi maka dapat dijamin bahwa semua elemen-elemen pembentuk
sistem rangka batang 2 dimensi (plane truss system) tersebut hanya akan mengalami
gaya aksial desak atau tarik.
Berbagai contoh struktur di lapangan yang dapat
diidealisasikan menjadi sistem rangka batang 2 dimensi antara lain adalah:
struktur kuda-kuda, penyangga atap bangunan dan struktur jernbatan rangka.
Ø
Sistem portal 2 dimensi (plane
frame sytem)
Struktur terbentuk dari elemen-elemen batang lurus
(lazimnya prismatis) yang dirangkai dalarn bidang datar, dengan sambungan antar
ujung-ujung batang diasumsikan "kaku sempurna" namun dapat berpindah
tempat dalam bidang strukturnya dan dapat berputar dengan sumbu putar yang
tegak lurus bidang struktur tersehut. Beban luar yang bekerja boleh berada di
titik-titik buhul maupun pada titik-titik di sepanjang-batang dengan arah
sembarang namun harus sebidang dengan bidang struktur tersebut. Posisi tumpuan,
yang dapat berupa jepit, sendi, atau rol, juga harus berada pada titik-titik
buhul. Mengingat sambungan antar ujung-ujung batang adalah kaku sempurna yang
dapat menjamin stabilitas elemen, maka sistern portal 2 dimensi ini meskipun
lazimnya mendekati bentuk-bentuk segi-empat, namun pada prinsipnya boleh berbentuk
sembarang dan tidak memerlukan bentuk dasar segitiga seperti halnya pada sistem
rangka batang 2 dimensi. Elemen-elemen pembentuk sistem portal 2 dimensi (plane
frame system) tersebut akan dapat mengalami gaya-gaya dalam (internal
forces) berupa: gaya aksial (desak atau tarik), momen lentur (bending
moment), dan gaya geser.
Berbagai
contoh struktur di lapangan yang dapat diidealisasikan menjadi sistemn portal 2
dimensi (plane frame system) antara lain adalah: struktur portal-portal
gedung berlantai banyak, struktur portal bangunan-bangunan
industri/pabrik/gudang, dan jembatan-jembatan balok menerus statis tak tentu.
Khusus pada sistem balok menerus, apabila beban yang bekerja, didominasi oleh
gaya-gaya yang berarah tegak lurus sumbu batang, maka gaya aksial pada batang
relatif kecil atau bahkan tidak terjadi, dan gaya-gaya dalam yang
diperhitungkan dialami oleh elemen hanya berupa momen lentur dan gaya geser
saja.
Sumber : Laintarawan,
ipitu, dkk.2009.Analisa Struktur III.Denpasar.
0 komentar:
Posting Komentar